#Day 21 – Agar Customer Ga Mikir Ongkir (tips gratis ongkir)

Dalam sistem jual beli online pembeli harus menanggung ongkos kirim barang sesuai dengan berat atau dimensi produk yang dibeli. Ongkos kirim berbeda beda tergantung dari alamat pengiriman, berat, dimensi produk, dan layanan pengiriman (regular, kilat, express). Beberapa daerah mempunyai ongkos kirim yang mahal, yang membuat pembeli berfikir ulang ketika mau berbelanja online. Untuk mengatasi pembeli yang keberatan dengan ongkos kirim, kamu bisa membuat promo free ongkir. Promo ini cukup ampuh untuk menggaet customer membeli jualanmu tanpa berpikir panjang, karena pembeli merasa diuntungkan ketika biaya pengiriman yg menjadi tanggungannya hilang.

Terus gimana caranya menerapkan strategi free ongkir? Nanti penjual jadi ga dapet untung dong karena harus menanggung ongkir pembeli? Mari kita cari solusinya..

  • Tentukan batas pembelian

Kamu akan mengalami kerugian kalau menerapkan subsidi ongkir tanpa menaikkan kuantitas barang yang dibeli. Jadi strateginya, kamu bisa memberikan gratis ongkir berdasarkan syarat pembelian dengan jumlah tertentu. karena ongkos kirim perdaerah berbeda beda, ada yang 15 ribu, 20 ribu, atau 40 ribu, nah supaya adil tentukan maksimal subsidi ongkir setiap pembelian dengan jumlah tertentu. Misal: setiap belanja minimal 300 ribu akan ada potongan ongkos kirim senilai 15 ribu ke seluruh Indonesia.

Membuat promo gratis ongkir ga boleh asal. Kamu harus menghitung dulu marginnya sebelum menetapkan subsidi ongkir agar tidak “nombok” alias rugi. Selain memberikan subsidi ongkir, cara ini sekaligus menaikkan omset penjualan karena customer harus membeli dalam jumlah tertentu dulu untuk mendapat potongan ongkos kirim.

  • Numpang jualan di market place

Ada beberapa marketplace yang memberikan subsidi ongkir seperti shopee, tokopedia, lazada. Marketplace tersebut akan menanggung ongkos kirim sehingga kamu ga perlu pusing menganggung ongkir. Pihak marketplace akan memberikan subsidi ongkir sebesar 10 ribu hingga 30 ribu rupiah dengan ketentuan khusus, yaitu dengan minimum pembayaran, klaim voucher gratis ongkir, atau memasukkan kode voucher.

Pihak marketplace memberikan subsidi ongkir dengan minimum pembelian atau saat ada event tertentu seperti tanggal cantik, hari raya, HUT RI, akhir dan awal tahun. Saat saat seperti itu penjualan meningkat karena banyak yang memanfaatkan promo dari marketplace.

  • Hindari menaikkan harga

Kamu boleh mencoba cara ini jika produk yang kamu jual adalah hasil produksi sendiri yang konsumen tidak mengetahui harga normalnya. Tapi jika kamu adalah tangan kedua, atau sebagai reseller yang mengambil barang dari supplier, jangan gunakan strategi menaikkan harga normal. Hal ini justru akan membuat konsumen pergi, karena mereka tau di toko lain banyak produk yang sama dengan harga lebih murah. Cara ini akan memberikan kesan negatif terhadap tokomu, customer menjadi tidak percaya terhadap harga yang kamu tetapkan. Mereka tau jika kamu sudah menaikkan dulu harga normal sehingga dapat mengcover ongkos kirim.

  • Hitung dengan cermat

Ini yang paling penting. Sebelum membuat subsidi ongkir, kamu perlu melakukan perhitungan matang. Alih alih gratis ongkir kamu malah mengalami kerugian karena ikut nombok ongkos kirim. Ada beberapa hal yang harus dicermati sebelum menetapkan subsidi ongkos kirim. Seperti jumlah stok produk promo yang dijual, besarnya laba jika produk yang ditawarkan berhasil terjual semua. Kalau bisa, laba dari produk tersebut masih ada sisa keuntungan setelah dikurangi biaya ongkos kirim.

Related posts