Semua yang terjadi memang sudah semestinya terjadi.
Tenang, Allah sudah atur yang terbaik bagi setiap umat-Nya
Perjalanan yang jauh, hidup yang terkadang banyak sekali jatuh bangunnya
Kehidupan yang kadang banyak sekali kerikil tajam.
Belum lagi jika kehidupan terasa sangat melelahkan
Pundak yang lelah setiap saat dan hati yang terkadang gelisah.
Padahal setiap orang paham bahwa kehidupan yang dijalani sekarang sudah menjadi sebuah ketentuan yang digariskan oleh Allah SWT
Menjadi manusia yang seutuhnya memang susah sekali ya?
Terkadang kita mengeluh atas kehidupan, namun pernahkah berpikir bahwa kehidupan yang kita jalani saat ini adalah kehidupan yang terbaik?
Memang iya melelahkan, semua orang juga merasakan kok.
Namun ada kalanya kita tak boleh terus-terusan melihat ke atas,
Sejenak, melihat ke bawah banyak hal rasanya yang bisa di syukuri.
Hidup ini hanya perihal seberapa besar rasa syukur kita atas jalan yang sudah diberikan oleh Allah SWT.
Bahkan kehidupan yang terlihat sangat layakpun terkadang ada saja celahnya.
Itulah mengapa kita sebagai manusia harus sepenuhnya percaya pada Allah bahwa sebuah kehidupan yang dijalani saat ini adalah sebaik-baiknya kehidupan.
Allah SWT yang maha adil atas semua kehidupan di masa sekarang ini.
Sedih da Bahagia Secukupnya

Boleh, boleh saja sedih. Tapi secukupnya saja.
Boleh juga bahagia, wajib. Tapi secukupnya saja
Selalu ingat Allah bahwa semua yang ada di dunia ini akan ada masanya,
sedih
bahagia,
secukupnya.
Semua ada waktunya tersendiri.
Manusia memang sudah sewajibnya untuk bersyukur tentang apa yang memang sedang dijalaninya sekarang.
Bersyukur sebanyak-banyaknya atas apa yang memang sudah menjadi garis yang ditentukan oleh Allah.
Setiap manusia memang akan memiliki banyak hal yang akan dilalui, susah senang, bahagia sedih tetap harus bersyukur sebanyak-banyaknya.
Lalu apalagi sekarang?
Tenang, semua yang sedang dialami saat ini akan menjadi masa lalu, dan ada masa depan yang harus dijadikan sebuah semangat pada diri untuk berusaha menjadi yang terbaik dalam menjalani sebuah kehidupan.
Terkadang memang harus menemui jalan yang sangat terjal, namun percayalah takkan pernah ada gugusan karang yang indah tanpa ombak yang terus menerpanya.
Bagaikan gugusan karang yang terbentuk indah, tentu saja ada debur ombak yang berusaha membentuk keindahan itu.
Tak apa, secukupnya.
Allah yang akan memberikan jaminan bahwa semuanya hadir dalam porsi yang sangat adil
Manusia satu dengan yang lainnya harus saling mengingatkan, betapa pentingnya merasa “secukupnya” dalam berbagai hal yang ada di dunia ini.
“Kamu, dia, mereka, rasakan semua secukupnya. Tak akan ada kesedihan yang abadi, takkan ada pula bahagia yang terus menghampiri, Allah akan memberikan porsi terbaik. Percaya, modal utama yang sangat indah sekali akhirnya.”